Ilmu Kantong Bolong
Apakah mungkin kita menerapkan Ilmu Kantong Bolong pada era ini? Ya atau tidak tergantung pemahaman tentang ilmu ini sendiri. Ilmu yang sederhana dan jarang sekali diangkat dipermukaan pada acara seminar, lokakarya atau workshop dunia pendidikan, kepemimpinan, bahkan pelatihan kepribadian-etika, mungkin kurang juga disentil disela-sela obrolan ringan. Ilmu kantong bolong ini dilatarbelakangi oleh sosok yang low profile yang bernama R.M Sosrokartono. Dilihat dari namanya Sosrokartono, beliau adalah orang Jawa Indonesia.
Kantong Bolong atau kantong kosong, sekilas bahwa kantong itu berlubang dan kosong. Jika memang itu maksudnya, berarti tidak ada sesuatu/materi yang dapat tertampung di dalamnya. Tapi beliau berpendapat lain:
Sebuah pernyataan yang indah dan sangat elegan yang meluncur begitu tulus dari kakak kandung R.A Kartini. Sosrokartono tak kalah berpengaruh dibandingkan dengan saudarinya RA Kartini. Bedanya, Sosrokartono lebih banyak menutup diri, menekuni kebatinan tanpa publikasi luas.
Cinta kasih secara vertical dan horizontal sangat melekat pada ilmu ini. Ketika berada pada peradaban yang sangat kompleks, social-ekonomi yang masih meraba dan meramu rumus yang jitu agar menjadi Negara yang gemah ripah lo jinawi, toto tentrem kertoraharjo, dunia pendidikan yang berputar sangat cepat kurang dibarengi dengan energi ekstra menjadikan ilmu kantong bolong hanya sekedar kantong bolong yang memang kosong. Ehm…. Mudah-mudahan tidak.
Wejangan penting dari Sosrokartono, antara lain, sugih tanpa banda, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake (kaya tanpa harta, sakti tanpa azimat, menyerbu tanpa pasukan, menang tanpa merendahkan). Sebuah filsafat laku yang merangkum dunia ekonomi, militer, politik, hingga sosial atau etika.
Bisakah kita melakukan wejangan itu? Yang Maha Pemberi, Dzat yang mengatur alam dan isinya selalu memberikan sesuatu yang terbaik bagi hamba-Nya jika kita semua mau belajar dari materi yang diciptakan-Nya.
6 Januari 2009 pada 01:09
Istilah kantong bolong keren juga, hehehe kesanya ngerti, tapi gak paham yak, banyak yang gitu sekarang, angguk2 tapi gak paham
6 Januari 2009 pada 01:12
He2, cinta kasih itu madep ngalor sugih, madep ngidul sugih, tanggal enom ngguyu tanggal tuo atine seneng
6 Januari 2009 pada 15:35
Manteb tenan, Mas…
Sepertinya Mas ini sealiran dengan Kang Soewoeng, yang punya prinsip sesuatu yang isi adalah kosong…
6 Januari 2009 pada 15:56
Wejangan penting dari Sosrokartono, antara lain, sugih tanpa banda, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake (kaya tanpa harta, sakti tanpa azimat, menyerbu tanpa pasukan, menang tanpa merendahkan). Sebuah filsafat laku yang merangkum dunia ekonomi, militer, politik, hingga sosial atau etika.
Itulah ilmu Sejati…
6 Januari 2009 pada 15:56
Wejangan penting dari Sosrokartono, antara lain, sugih tanpa banda, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake (kaya tanpa harta, sakti tanpa azimat, menyerbu tanpa pasukan, menang tanpa merendahkan). Sebuah filsafat laku yang merangkum dunia ekonomi, militer, politik, hingga sosial atau etika.
Itulah ilmu Sejati….
6 Januari 2009 pada 15:56
Wejangan penting dari Sosrokartono, antara lain, sugih tanpa banda, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake (kaya tanpa harta, sakti tanpa azimat, menyerbu tanpa pasukan, menang tanpa merendahkan). Sebuah filsafat laku yang merangkum dunia ekonomi, militer, politik, hingga sosial atau etika.
Itulah ilmu Sejati….
6 Januari 2009 pada 16:53
bang………………
akhirnya ku menemukan postingan tingkat tinggi dari abangku ini
hebat!
salam hangat selalu
6 Januari 2009 pada 21:02
Daripada ngomentari komentar lebih baik ikut komen(tar) juga ah 😆 cinta tak semurni bensin motorku.
loh….wis ono mas Randu sing ng-gawe hatrik ….huahahaha….
sapimoto… matur suwun mampir disini. yo… ngelmu soewoeng bikin tambah gaptek…clingak…clinguk… belum ada kang soewoeng ya 😆
cinta kasih itu menghadap utara, kaya, meghadap selatan, kaya, tanggal muda, tertawa, tanggal tua, hatinya senang,” kata gambar kebo …. eh… gubrik Raffael pun nge-Gong-ngin…leng-geleng-geleng-geleng-geleng-geleng-geleng kek lagunya P-project 🙂
waduh….. dobleh yang malang berlabuh lagi……langsung menuju TKP masing2…. huuuuuwheeees….
6 Januari 2009 pada 21:56
ilmu kantong bolong, boleh juga
6 Januari 2009 pada 22:24
kalo di dalam Islam namanya zuhud, tapi bukan berarti kalah di dunia. Hal itu mencegah kita untuk tidak jadi sombong dan meremehkan yang lain. Filosofi Jawa memang kaya makna…
7 Januari 2009 pada 06:24
tu kan sama dengan habluminallah dan habluminannas.. kok jadi ilmu kantong bolong yak..?
7 Januari 2009 pada 08:43
Wah, aku baru tahu yang namanya ilmu kantong bolong
7 Januari 2009 pada 10:19
dinda pikir kantong bolong ntuh bokek gag daw duwit blazzzz eeehhh ternyata????
7 Januari 2009 pada 10:35
mudah2an cuma istilah… 😀
7 Januari 2009 pada 16:00
aku belum siap bang……………
jadi ya gityu dech
salam hangat selalu
7 Januari 2009 pada 18:20
Sebagian besar kita (baca: saya), masih dibelenggu dan membelenggu diri dengan nafsu…
Suatu laku yang berat untuk dilaksanakan, tapi pastinya sangat mulia.
Tapi, biar bagaimana, mari kita mencoba mengarah ke sana.
O, jadi sosrokartono itu saudaranya R.A. Kartini.. Baru tau.
7 Januari 2009 pada 18:57
Ya, betul mas Nanda. Banyak filsafat made in lokal yang sebetulnya canggih, tapi kurang digali. Nah! Mas Nanda ini penggali yang patut dikasih penghargaan (tapi tanpa PR ya.. ha.. ha.. ). Ilmu itu juga yang dulu banyak dikutip petinggi negara kita, cuma waktu itu gak diamalkan sepenuhnya ya… Bolehlah sekarang kita amalkan. Berani apa gak, hayo?!
8 Januari 2009 pada 10:18
Wejangan penting dari Sosrokartono saya menangkapnya ada sebuah ke IKHLASAN… mudah2an saya tidak tangkap salah. Nrimo dan SEDERHANA.
8 Januari 2009 pada 10:23
[…] cuma sebentar… Juliach : Selamat menempati rumah baru. Nih udah lama aku tak bisa ngisi komentar! namakuanda : beberapa hari ini kok susah masuknya sih mas, ada security baru yah? semoga rumah barunya membawa […]
8 Januari 2009 pada 15:05
bang………….
kemarern aku belajar ilmu antong bolong
salam hangat selalu
10 Januari 2009 pada 09:11
ada dua versi toh artinya… baru tahu… 😀
Postingan yang bagus…. salam persahabatan.. 🙂
14 Februari 2009 pada 09:02
Memang itu kiasan syariat beliau, setelah itu di lanjut kan dengan ILMU SUNYI, seperti sunyi ing pamrih dlsb.
19 Februari 2013 pada 18:03
Yah begitulah ilmu, penuh dengan misteri, hanyut jika tdk memahami. Ilmu Kantong Bolong, Ilmu Kebal Nyamuk, Ilmu Padi dan sebagainya, sungguh sebuah ilmu yang pantas untuk kita dalami.
7 April 2013 pada 06:05
ASSALAMUALAIKUM
PP.NURUL AMIN
WRINGIN – BANYUWANGI ==============
ALHAMDULILLAH HIROBBIL ALAMIN BERKAT RAHMAT SERTA HIDAYAH ALLAH S.W.T SERTA IZIN MAHA GURU DENGAN BEKAL ILMU KEWALIAN KAROMAH,KAMI DATANG BAGI ANDA YG PUNYA MASALAH HUTANG,BANGKRUT USAHA,BUTUH MODAL,DLL…BERSAMA KH. MOH. HOSNAN,DENGAN IZIN ALLAH,RENTANGKAN
SAYAPMU,GAPAI DUNIAMU,KEJAR CITA CITAMU,RAIH SEMUA IMPIANMU,AGAR ORANG LAIN TIDAK LAGI MENGHINA ANDA
KAMI SIAP MEMBANTU DENGAN….
1. KANTONG SUGIH
2. DANA GHAIB
3. NIKAH DG JIN
4. UANG BALEN
5. NOMER REJEKI
6. PENGASIHAN
7. PENGLARISAN…DLL
DI JAMIN 100% SUKSES
PROSES CEPAT TEPAT TERPERCAYA
BAGI YANG BERMINAT
SILAHKAN HUBUNGI
KH. MOH. HOSNAN NHP : 085745358402
082342890202 bila anda telfon tidak di angkat,mohon tinggalkan pesan,berarti kami sibuk tamu
TERIMA KASIH.
WASSALAM